Power (Running Shoes) |
Ok, Bagi yang ingin jogging lebih menyenangkan maka tidak ada salahnya jika kita menggunakan sepatu yang nyaman. Jaman sekarang sepatu ada banyak macamnya, jadi sekarang tidak ada 1 sepatu untuk semua aktifitas olahraga kita. Misal untuk futsal beda dengan untuk badminton, beda lagi untuk jogging. Berikut ini tips saat membeli sepatu lari pertama anda agar tidak kecewa karena sepatu bagus tidak harus mahal, yang penting nyaman dipakai dan nyaman di kantong :
1. Belilah sepatu di malam hari, saat kaki kita dalam posisi paling besar karena telah beraktifitas selama seharian penuh
2. Sepatu Khusus Jogging (Lari), seperti yang saya jelaskan di atas, untuk kenyamanan maka belilah sepatu yang sesuai kebutuhan. Bagaimana mengetahui sepatu ini untuk jogging? Biasanya di bagian barcode sepatu ada tulisan Running Shoes.
3. Kenyamanan Kaki, Belilah sepatu 1 ukuran lebih besar, contoh : kaki anda biasanya memakai ukuran 40, maka belilah sepatu lari ukuran 41 karena selain agar sedikit ada ruang kosong untuk ruas telapak kaki kita juga memberi kenyamanan bagi kaki kita. Sepatu balap biasanya juga dilengkapi shock absorption yang meminimalisir terjadinya tekanan berlebihan pada kaki. Sepatu lari yang baik juga menyisakan ruang jarak kosong sekitar satu inci antara ibu jari dan ujung sepatu.
Dalam hal memilih sepatu, banyak pertimbangan yang harus Anda ambil. Terlebih saat ini hampir semua pabrik sepatu mengklaim produk-produknya sebagai produk high-tech. Beberapa saran berikut mungkin bisa membantu dalam memperoleh sepatu yang sesuai dengan karakter kaki.
Langkah 1: Belilah sepatu yang benar-benar bagus kualitasnya. Ini sangat penting terutama utk yg br mulai latihan lari untuk memberikan kenyamanan terhadap guncangan, pengendalian gerakan, kelenturan, dan ketahanan. Memang, Anda mungkin hanya akan berlari beberapa kilometer. Untuk itu, dalam benak Anda berpikir, mengapa tidak pakai sepatu yang sudah ada, seperti sepatu tenis atau sepatu karet lainnya?
Sikap permisif seperti itu hanya menguntungkan untuk jangka pendek. Selain itu, sikap awal dalam bertindak sangat menentukan langkah di kemudian hari. Seandainya Anda mendapat cedera dalam latihan awal tersebut, siapa yang rugi? Pada gerakan awal, kaki masih labil sehingga perlindungan yang ekstra hati-hati merupakan solusi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Perlu pula diingat, sepatu lari yang bagus mutunya akan awet dipakai sampai jarak sejauh 650 – 800 km. Sebuah investasi jangka panjang yang sebanding dengan harga yang mesti dikeluarkan.
Langkah 2: Pahamilah apa itu pronasi. Lari merupakan proses biomekanik yang rumit. Secara umum, ketika berlari, bagian kaki yang pertama kali menghantam tanah adalah sisi luar tumit. Kemudian kaki bergulir ke bawah dan sedikit ke dalam ketika bertemu dengan tanah. Selanjutnya tumit meninggalkan tanah dan diikuti dengan dorongan yang diberikan tubuh pada bola-bola depan kaki untuk tinggal landas dan bergerak maju.
Yang dimaksud dengan pronasi adalah rotasi kaki ke arah dalam ketika mendarat di tanah. Proses pronasi ini alamiah dan normal pada setiap orang, dan sangat membantu kaki dalam menyerap dampak guncangan.
Tes basah.
Basahi kaki dan buatlah jejak pada permukaan kering yang datar.
• Kiri: kaki datar, Anda cenderung overpronate.
• Tengah: kaki normal, pronasi Anda normal.
• Kanan: Kaki berlengkung tinggi, Anda cenderung underpronate.
Namun, tingkat pronasi pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang melakukannya secara berlebihan (overpronate), dalam hal ini kaki pelari bergulir terlalu jauh ke dalam. Ada juga yang pronasinya kurang (underpronate); kaki hanya bergulir sedikit ke dalam setelah kontak dengan tanah. Overpronate banyak dijumpai pada beberapa pelari dan bisa menimbulkan cedera, khususnya di tungkai bawah dan lutut. Underpronate pun bisa menyebabkan cedera karena kurang baiknya dalam penyerapan guncangan.
Langkah 3: Kenalilah jenis kaki Anda. Dengan memeriksa ketinggian lengkungan (arch) kaki, bisa ditentukan dalam golongan manakah pronasi Anda. Bila kaki ceper, berkecenderungan untuk overpronate. Kaki yang berlengkung tinggi, sangat mungkin untuk melakukan pronasi yang kurang (underpronate). Bagi yang memiliki lengkung normal, pronasi yang dilakukan sudah tepat dan betul. Menurut penelitian John W. Pagliano, D.P.M., ahli kaki di Long Beach, Kalifornia, 50% pelari mempunyai lengkung kaki normal, 25% berlengkung tinggi, dan sisanya berlengkung rendah.
Untuk mengetahui ketinggian lengkung kaki, lakukan “tes basah” (wet test). Basahi telapak kaki dan buatlah jejak pada permukaan yang rata dan kering.
Langkah 4: Belilah sepatu yang sesuai. Jenis kaki dan tingkatan pronasi menentukan ciri-ciri sepatu lari Anda. Sepatu lari pada umumnya diproduksi dalam tiga bentuk yang saling berhubungan dengan tiga jenis telapak kaki seperti pada gambar tes basah. Bentuk sepatu dengan mudah bisa dilihat dengan membalikkannya dan melihat dasarnya. Bentuk-bentuk yang ada sebagai berikut:
• Bentuk lurus (straight shape), baik untuk kaki datar (flat foot) atau mereka yang melakukan pronasi berlebihan (overpronator).
• Bentuk lengkung (curved shape), sesuai untuk kaki lengkung (high-arched foot) atau mereka yang berkecenderungan melakukan pronasi kurang (underpronator).
• Bentuk agak lengkung, cocok untuk kaki normal (normal foot) atau mereka yang berpronasi normal (normal pronator).
Bila Anda bertapak datar dan overpronator, sepatu yang dipilih harus membuat kaki tidak bergulir terlalu jauh ke dalam. Sepatu yang sesuai adalah sepatu kendali gerak (motion-control shoes). Banyak sepatu jenis ini berbentuk lurus yang memberikan topangan maksimum bagi kaki. Ciri lainnya, post atau footbridge yang antipronasi, midsole yang agak keras, dan heel counter yang kuat.
Bagi mereka yang berlengkung kaki tinggi dan underpronate, penyerapan guncangan menjadi berkurang. Sepatu yang empuk adalah solusinya karena membantu kaki dalam bergulir ke arah dalam sehingga menyerap guncangan yang terjadi. Carilah sepatu yang ber-midsole empuk dan berbentuk lengkung (curved shape).
Beruntunglah yang berkaki dan berpronasi normal karena tak perlu mencari sepatu yang khusus. Pusatkan saja perhatian pada ukuran yang pas dan nyaman. Carilah sepatu yang berada di antara tipe-tipe sepatu di atas. Umumnya sepatu jenis ini disebut stability shoes.
Langkah 5: Carilah sepatu di toko khusus bagi pelari. Di beberapa negara maju, toko sepatu khusus sudah biasa. Di Indonesia memang masih jarang. Namun ada beberapa toko sepatu yang bisa membantu dalam memilihkan sepatu yang cocok sesuai dengan anatomi kaki calon pembeli. Mereka juga terbuka untuk konsultasi masalah sepatu dan kaki.
Demikian tips jogging dan memilih sepatu untuk kenyamanan lari pagi anda, terima kasih, semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment